1 Hukum Dalton
Hukum ini menyatakan bahwa tekanan total gas sama dengan jumlah tekanan parsial tiap gas dalam campuran.
P total = Pa + Pb + Pc + . . .
Hukum ini menyatakan bahwa tekanan total gas sama dengan jumlah tekanan parsial tiap gas dalam campuran.
P total = Pa + Pb + Pc + . . .
2 Hukum Boyle
Hukum ini menyatakan bahwa pada suhu tetap volume sejumlah tertentu gas
berbanding terbalik dengan tekanan.
V = 1/P (T dan m tetap)
V = 1/P (konstan) atau P1 V1 = P2 V2
Dengan, V1 = volume gas pada tekanan P1 (keadaan gas sebelum berubah)
V2 = volume gas pada tekanan P2 (keadaan gas setelah berubah)
3 Hukum Gay Lussac
Gay Lussac merumuskan suatu hukum yang menyatakan bahwa “pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana”.
Untuk dapat lebih memahami hasil penelitian Gay Lussac, perhatikan contoh-contoh berikut ini.
1) Satu liter gas hidrogen bereaksi dengan satu liter gas klorin, menghasilkan dua liter gas hidrogen klorida.
H2 (g) + Cl2 (g) → 2 HCl (g)
1L 1L 2L
Perbandingan volume gas H2 : gas Cl2 : gas HCl = 1 : 1 : 2
2)Satu liter gas nitrogen bereaksi dengan satu liter gas hydrogen menghasilkan dua liter gas amonia.
N2 (g) + 3H2 (g) → 2 NH3 (g)
1L 3L 2L
Perbandingan volume gas N2 : gas H2 : gas NH3 = 1 : 3 : 2
Dari beberapa contoh diatas, diperoleh perbandingan dengan bilangan yang bulat dan sederhana.
4. Hukum Avogadro
hukum Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang memiliki volume sama, akan memiliki jumlah molekul yang sama.
Secara umum pada suatu reaksi gas:
aA + bB → cC + dD
Misalnya p liter A setara dengan q molekul. Untuk menghitung volume atau
jumlah molekul zat lain (B, C atau D) dilakukan cara sebagai berikut.
Volume B = koefisien B/koefisien A x
volume A
Jumlah molekul B = Koefesien B/ Koefesien A x jumlah molekul A
Jumlah molekul B = Koefesien B/ Koefesien A x jumlah molekul A
Persamaan gas ideal
Persamaan gas ideal dinyatakan
dengan:
PV=nRT
keterangan:
P; tekanan gas (atm)
V; volume gas (liter)
N; jumlah mol gas
R; tetapan gas ideal (0,082 liter
atm/mol K)
T; temperatur mutlak (Kelvin)
Molaritas
Larutan merupakan campuran antara
pelarut dan zat terlarut. Jumlah zat terlarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi. Salah satu cara untuk menyatakan
konsentrasi dan umumnya digunakan adlah dengan molaritas (M).
molaritas merupakan ukuran banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Pengenceran dilakukan apabila
larutan terlalu pekat. Pengenceran dilakukan dengan penambahan air. Pengenceran
tidak merubah jumlah mol zat terlarut. Sehingga,
V1M1 = V2M2
keterangan:
V1 = volume sebelum
pengenceran
M1 = molaritas sebelum
pengenceran
V2 = volume sesudah
pengenceran
M2 = molaritas sesudah
pengenceran
Sumber : click-kimia-kita.blogspot.com
Chem.-is-try.com