Unordered List

Selasa, 06 Agustus 2013

BIOGAS DARI LIMBAH KOTORAN SAPI


Dari sekian banyak kotoran ternak yang terdapat di daerah sentra produksi ternak banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian di antaranya terbuang begitu saja, sehingga sering merusak lingkungan yang akibatnya akan menghasilkan bau yang tidak sedap.

Satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Kotoran yang menggunung akan terbawa oleh air masuk ke dalam tanah atau sungai yang kemudian mencemari air tanah dan air sungai. Kotoran lembu mengandung racun dan bakteri colly yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungannya. Metana (CH4) yang dihasilkan secara alami oleh kotoran yang menumpuk merupakan gas penyumbang terbesar pada efek rumah kaca, bahkan lebih besar dibandingkan CO2. Pembakaran metana pada Biogas mengubahnya menjadi CO2 sehingga mengurangi jumlah metana di udara. Ketiga, dengan lestarinya hutan, maka akan CO2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan yang menghasilkan Oksigen yang melawan efek rumah kaca.

Salah satu alternative pemanfaatan limbah kotoran sapi adalah biogas. Biogas adalah gas mudah terbakar   (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1:1 (bahan biogas) dimasukkan kedalam penampungan yang ditutup rapat. Setelah kurang lebih 10 hari akan terdapat biogas yang dihasilkan, biogas sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar yang disalurkan melalui pipa ke kompor biogas.

Komposisi gas yang terdapat di dalam Biogas dapat dilihat pada tabel berikut:
Jenis Gas
Volume (%)
Metana (CH4)
40 – 70
Karbondioksida (CO2)
30 – 60
Hidrogen (H2)
0 - 1
Hidrogen Sulfida (H2S)
0 – 3

Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin dan lain-lain tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah dan padi.
Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan beberapa unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Disamping menghasilkan unsur hara makro, pupuk kandang juga menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo. Jadi dapat dikatakan bahwa, pupuk kandang ini dapat dianggap sebagai pupuk alternatif untuk mempertahankan produksi tanaman.

Kandungan unsur hara pada pupuk kandang yang berasal dari beberapa ternak
Jenis ternak
Unsur hara (kg/ton)

N
P
K
Sapi perah
22,0
2,6
13,7
Sapi potong
26,2
4,5
13,0
Domba
50,6
6,7
39,7
Unggas
65,8
13,7
12,8








Sumber : eprints.uny.ac.id



0 komentar:

Posting Komentar